omniture
from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_header_shtml
PR Newswire: news distribution, targeting and monitoring
en_US id_ID

Barry Callebaut dan Deloitte berkolaborasi untuk mendukung komunitas petani kakao di Indonesia

2021-02-09 11:00
  • Lebih dari 30.000 petani kakao Indonesia di Sulawesi dan Sumatera akan memperoleh manfaat dari kolaborasi ini
  • Kedua perusahaan akan menggalakkan program-program pendidikan dan pengembangan keahlian bagi para petani kakao dan komunitasnya

JAKARTA, Indonesia dan SINGAPORE, 9 Februari 2021 /PRNewswire/ -- Barry Callebaut, penghasil cokelat dan produk kakao bermutu tinggi yang terkemuka di dunia, bersama Deloitte, penyedia layanan profesional yang terkemuka di dunia, pada hari ini mengumumkan kolaborasi strategis selama beberapa tahun untuk melaksanakan sejumlah program pendidikan dan pengembangan keahlian. Program-program ini akan memberdayakan lebih dari 30.000 petani kakao di Sulawesi dan Sumatera agar mereka terbebas dari kemiskinan secara permanen.

Barry Callebaut dan Deloitte mengumumkan kolaborasi strategis selama beberapa tahun untuk melaksanakan program pendidikan dan pengembangan keahlian guna memberdayakan lebih dari 30.000 petani kakao di Indonesia
(kiri: Dodi Rubiarto, Site Manager for Papandayan Cocoa Industries (PCI Bandung), Barry Callebaut Indonesia; kanan: Steve Aditya, Clients & Markets Director, Deloitte Indonesia)
Barry Callebaut dan Deloitte mengumumkan kolaborasi strategis selama beberapa tahun untuk melaksanakan program pendidikan dan pengembangan keahlian guna memberdayakan lebih dari 30.000 petani kakao di Indonesia (kiri: Dodi Rubiarto, Site Manager for Papandayan Cocoa Industries (PCI Bandung), Barry Callebaut Indonesia; kanan: Steve Aditya, Clients & Markets Director, Deloitte Indonesia)

 

Para petani kakao, 20% di antaranya adalah kaum wanita, akan mengikuti pelatihan tentang literasi keuangan dan kewirausahaan
Para petani kakao, 20% di antaranya adalah kaum wanita, akan mengikuti pelatihan tentang literasi keuangan dan kewirausahaan

 

Program pelatihan bertujuan untuk membantu para petani agar mereka dapat menjadikan usaha kecilnya lebih profesional dan meningkatkan mata pencahariannya.
Program pelatihan bertujuan untuk membantu para petani agar mereka dapat menjadikan usaha kecilnya lebih profesional dan meningkatkan mata pencahariannya.

 

Lebih dari 30.000 petani kakao di Sulawesi dan Sumatera akan memperoleh manfaat dari kolaborasi ini.
Lebih dari 30.000 petani kakao di Sulawesi dan Sumatera akan memperoleh manfaat dari kolaborasi ini.

 

“Farm Business Plans” didesain untuk membantu para petani kakao  mengembangkan kebunan-nya untuk  direhabilitasi, bertanam tumpangsari, dan dikelola secara profesional dalam beberapa tahun kedepan.
“Farm Business Plans” didesain untuk membantu para petani kakao mengembangkan kebunan-nya untuk direhabilitasi, bertanam tumpangsari, dan dikelola secara profesional dalam beberapa tahun kedepan.

 

 

Lewat kolaborasi ini, Barry Callebaut dan Deloitte Indonesia akan menjalankan inisiatif keberlanjutannya masing-masing, yakni Forever Chocolate dan WorldClass.

Program pendidikan dan pengembangan keahlian bagi para petani kakao

Indonesia adalah produsen kakao terbesar keenam di dunia, menghasilkan sekitar 220.000 ton kakao setiap tahun yang sebagian besar berasal dari Sulawesi. Mayoritas perkebunan kakao di Indonesia dikelola oleh para petani kecil (small-holder) yang menjadikan kakao sebagai sumber utama pendapatan rumah tangga. Dalam kolaborasi baru ini, para petani kakao, 20% diantaranya merupakan kaum wanita, akan mengikuti pelatihan tentang literasi keuangan dan kewirausahaan. Dengan demikian, mereka dapat menjadikan usaha kecilnya lebih profesional dan meningkatkan mata pencahariannya.

Para petani akan terlibat dalam pelatihan penjualan dan pemasaran yang diberikan oleh fasilitator lapangan Barry Callebaut. Para fasilitator tersebut berperan penting dalam pelaksanaan "Farm Business Plans" yang digagas Barry Callebaut. Program-program ini terdiri atas sejumlah layanan yang dibuat sesuai kebutuhan, seperti pelatihan penggunaan alat dan pelatihan individual, serta ketersediaan agro input yang mendukung dan meningkatkan panen dan pendapatan petani. "Farm Business Plans" didesain untuk membantu para petani dalam mengembangkan kebunnya untuk direhabilitasi, bertanam tumpangsari, dan dikelola secara profesional dalam beberapa tahun kedepan.

Secara bersama-sama, kedua perusahaan juga akan meluncurkan program "Deloitte Grow" yang memberikan peluang lebih baik bagi orang muda lewat pendidikan, serta menumbuhkan minat dan apresiasi terhadap budi daya kakao di masa depan. Deloitte juga memperhatikan para guru dan berkolaborasi dengan Generation Peace, kelompok advokasi di Indonesia, untuk menyediakan pelatihan tentang keahlian interpersonal (soft skill) dan cara berpikir kritis bagi para guru. Tujuannya ialah mendukung guru-guru agar mereka dapat meningkatkan mutu pendidikan di tengah sejumlah komunitas petani kakao, dan mempersiapkan generasi baru untuk menghadapi "Industry 4.0".

"Di Deloitte, kami berkomitmen terhadap aset kami yang paling berharga—tenaga profesional kami—dalam rangka menciptakan berbagai peluang bagi kalangan prasejahtera. Dengan mempererat hubungan dengan para petani kakao, kami dapat membantu mereka untuk mengakses sejumlah inisiatif yang diperlukan supaya mereka mampu meningkatkan praktik pertanian dan mendiversifikasi pendapatan. Deloitte Indonesia gembira dapat bermitra dengan Barry Callebaut dalam menghadirkan dampak positif secara kolektif bagi komunitas petani, yakni dengan meningkatkan literasi keuangan, mengembangkan keahlian bekerja, dan menyediakan akses terhadap berbagai peluang," ujar Claudia Lauw, Country Leader, Deloitte Indonesia.

"Kolaborasi baru dengan Deloitte Indonesia akan meningkatkan upaya kami di lapangan secara signifikan, dan membantu kami untuk terus menyediakan dukungan yang diperlukan para petani kakao di Indonesia," kata Richard Fahey, Vice-President, Barry Callebaut Cocoa Asia Pacific. "Saya yakin, bersama talenta yang ada di tim Deloitte , kami akan memberikan dampak positif bagi generasi petani kakao saat ini dan masa depan."

Inisiatif "Forever Chocolate" dari Barry Callebaut bergabung dengan inisiatif "WorldClass" dari Deloitte

Produktivitas petani kakao tergolong rendah akibat praktik budi daya yang tidak memadai, tanah yang kurang mengandung nutrisi, serta tanaman kakao yang menua. Hal-hal ini terus membuat para petani kakao dan keluarganya berada di lingkaran kemiskinan.

Guna mengatasi sejumlah tantangan tersebut, Barry Callebaut meluncurkan program "Forever Chocolate" pada 2016, yaitu rencana untuk menjadikan cokelat lestari sebagai standar industri pada 2025. Program ini terdiri atas empat target nyata yang memiliki tenggat waktu, serta menjawab sejumlah tantangan terbesar dalam aspek keberlanjutan pada rantai pasokan cokelat. Salah satu target "Forever Chocolate" ialah mengentaskan lebih dari 500.000 petani kakao dari kemiskinan pada 2025. Sejak 2016, Barry Callebaut telah menyambut sejumlah organisasi yang memiliki visi serupa untuk bergabung dalam gerakan yang menjamin kelestarian cokelat tersebut.

Selaras dengan "Forever Chocolate", inisiatif "WorldClass" dari Deloitte ingin menghasilkan dampak positif terhadap 50 juta generasi masa depan pada 2030. Diluncurkan pada 2017 sebagai inisiatif andalan Deloitte yang berskala global untuk mendatangkan dampak sosial, "WorldClass" memberdayakan berbagai orang dan komunitas lewat peluang pendidikan dan pengembangan keahlian. Lebih daripada itu, "WorldClass" mencerminkan komitmen Deloitte untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia dan pembelajaran seumur hidup.

Silakan memperoleh foto-foto yang terkait dengan pengumuman ini pada tautan berikut: bit.ly/BarryCallebautandDeloitte_Feb2021

Tentang Deloitte (www.deloitte.com/id)

Deloitte merujuk salah satu atau lebih Deloitte Touche Tohmatsu Limited ("DTTL"), anggota-anggota jaringan ("member firm") globalnya, dan entitas terkait (secara kolektif disebut, "organisasi Deloitte"). DTTL (juga disebut "Deloitte Global"), serta setiap anggota jaringan dan entitas terkait merupakan badan hukum yang berdiri sendiri dan independen. Anggota-anggota jaringan ini tidak dapat saling mengikatkan diri atau mengadakan perjanjian dengan pihak-pihak ketiga. DTTL dan setiap anggota jaringan DTTL dan entitas terkait hanya bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaiannya masing-masing, bukan satu sama lain. DTTL tidak menyediakan layanan kepada klien. Silakan mengunjungi www.deloitte.com/about untuk memperoleh informasi lebih lanjut.

Deloitte Asia Pacific Limited ialah perseroan terbatas yang memiliki penjamin ("company limited by guarantee") dan termasuk anggota jaringan DTTL. Anggota-anggota Deloitte Asia Pacific Limited dan sejumlah entitas terkait, masing-masing merupakan badan hukum yang berdiri sendiri dan independen, serta menyediakan berbagai layanan di lebih dari 100 kota di Asia Pasifik, termasuk Auckland, Bangkok, Beijing, Hanoi, Hong Kong, Jakarta, Kuala Lumpur, Manila, Melbourne, Osaka, Seoul, Shanghai, Singapura, Sydney, Taipei dan Tokyo.

Sarana komunikasi ini hanya mengandung informasi umum, dan tidak satu pun entitas Deloitte Touche Tohmatsu Limited ("DTTL"), anggota-anggota jaringan globalnya atau entitas-entitas terkait (secara kolektif disebut, "organisasi Deloitte"), dalam sarana komunikasi ini, menawarkan nasihat atau layanan profesional. Sebelum mengambil keputusan atau tindakan apa pun yang dapat berdampak terhadap keuangan atau bisnis Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan konsultan profesional yang berkualifikasi.

Tidak ada representasi, jaminan, atau pertanggungjawaban (tersurat atau tersirat) yang diberikan atas akurasi atau keutuhan informasi yang tercantum dalam sarana komunikasi ini, dan tidak satu pun DTTL, anggota-anggota jaringan, entitas terkait, pegawai, atau agennya yang bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun yang timbul, baik secara langsung atau tidak langsung, terhadap individu mana pun yang mengandalkan sarana komunikasi ini. DTTL dan setiap anggota jaringannya, serta entitas terkait, merupakan badan hukum yang berdiri sendiri dan independen.

© 2021 Deloitte Touche Solutions

Tentang Barry Callebaut Group (www.barry-callebaut.com):

Dengan penjualan tahunan sekitar CHF 6,9 miliar (EUR 6,4 miliar / US$ 7,1 miliar) pada tahun buku 2019/20, Barry Callebaut Group asal Zurich menjadi produsen cokelat bermutu tinggi dan produk kakao terkemuka dunia -- dari mencari pasokan dan pengolahan biji-biji kakao hingga memproduksi cokelat terbaik, termasuk "filling", dekorasi dan bahan campuran cokelat. Barry Callebaut Group memiliki 60 fasilitas produksi di dunia, serta didukung oleh tenaga kerja yang beraneka ragam dan berdedikasi sebanyak lebih dari 12.000 orang.

Barry Callebaut Group melayani seluruh industri makanan, dari kalangan produsen makanan industri hingga pengguna cokelat artisan dan bertaraf profesional, seperti "chocolatier", pembuat kue, tukang roti, hotel, restoran dan katering. Merek-merek global yang melayani kebutuhan konsumen di segmen Gourmet ini adalah Callebaut® dan Cacao Barry®, Carma® serta spesialis dekorasi cokelat Mona Lisa®.

Barry Callebaut Group bertekad untuk menjadikan cokelat lestari sebagai standar industri pada 2025 guna menjamin masa depan pasokan kakao dan meningkatkan taraf hidup para petani. Perusahaan mendukung Cocoa Horizons Foundation dalam misinya untuk merumuskan masa depan kakao dan cokelat lestari.

Ikuti akun-akun media sosial Barry Callebaut Group:

Twitter
LinkedIn
Facebook
YouTube
Flickr

 

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_releases_right_column_video_module_shtml

Berita Video Terpilih

from common-pcom:html:key:id_segment_includes_overall_segment_footer_shtml
Pencarian
  1. Produk & Layanan
  2. Cari Rilis Berita
  3. Pusat Informasi
  4. bagi Jurnalis & Media
  5. Hubungi Kami